Sabtu, 19 Mei 2012

Kalou Resah Perang Mengancam Keluarganya



Salomon Kalou memiliki rasa simpati yang amat besar bagi negaranya. Ia ingin tampil maksimal di final Liga Champions agar bisa mempersembahkan sebuah kemenangan bagi keluarganya di Pantai Gading.

Peperangan di Pantai Gading memberikan pengalaman yang menyakitkan bagi Kalou. Ayahnya, Antoine dan beberapa temannya hilang dalam konflik tersebut. Kalou akhirnya membawa keluarganya yang tersisa ke tempat yang lebih aman.

"Saya telah memindahkan ibu dan adik-adik saya ke sebuah rumah di Togo. Ayah saya dan teman-teman saya harusnya mengikuti mereka namun perang akhirnya meletus dan mereka terjebak," ujar Kalou.

"Saya sungguh mengkhawatirkan mereka. Saya terus menggunakan telepon dan internet. Saya mengikuti berita setiap jam."

"Kadang saya tak dapat melacak ayah saya ataupun berbicara kepadanya. Dia berada di zona berbahaya dan begitu juga dengan kebanyakan teman-teman saya."

"Saya sempat membawa teman-teman saya ke tempat yang aman. Beberapa dari mereka kabur ke Ghana. Jujur saya sangat bersyukur mereka semua selamat."

"Saya menganggap bahwa bantuan saya terhadap mereka adalah sebuah tugas yang harus dipenuhi."

"Pada saat ini situasi di negara saya tengah damai namun saya tidak tahu untuk berapa lama."

"Saya beruntung saya tinggal di London dan memiliki rumah di Cobham namun seperti Didier Drogba, keluarga saya berada di Pantai Gading."

"Orang-orang di Jepang terbiasa dengan gempa bumi setiap tahun. Kami orang Afrika paham bahwa kami menghadapi perang sipil."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar