Jumat, 25 Mei 2012

Walker: Spurs Mampu Rebut Gelar Manapun

Ketimbang memikirkan kekecewaan gagal ke Eropa level teratas – lantaran Chelsea juara Liga Champions, Kyle Walker ingin Tottenham Hotspur berfokus mencari berbagai sasaran alternatif. Sejumlah gelar yang memungkinan tentu menjadi target musim depan.

Tottenham Hotspur punya kans menantang titel musim depan (Foto: Getty Images)


Bek kanan berusia 21 tahun itu yakin bahwa tim yang diisi skuad sebaik Spurs, sudah seharusnya dan takkan puasa gelar, musim depan. Tapi tentunya dengan syarat tertentu, yakni The Lilywhites harus mampu mempertahankan para bintang mereka, semisal Luka Modric dan Gareth Bale.

“Bagi saya, sangat vital bagi klub ini untuk mempertahankan mereka (Modric dan Bale),” tutur Walker.

“Pemilik klub ini memang sudah mempertahankan mereka tahun lalu. Kami ingin terus menunjukkan bahwa kami bukan klub yang gemar menjual pemain,” lanjutnya.

Jika kedua pemain kunci itu bisa terus berseragam Spurs, niscaya Spurs akan mampu menyelipkan dirinya di antara tim-tim langganan juara, untuk turut bersaing dan menantang gelar manapun.

“Kami mampu menantang gelar tahun depan, itu pasti. Kami akan berada di antara pelanggan juara,” sambung pemain kelahiran Sheffield tersebut.

“Kami mampu meriah apapun dengan skuad yang kami punya. Saat saya melihat sekeliling ruang ganti, saya melihat Gareth, Aaron Lennon, Rafa van der Vaart, Emmanuel Adebayor dan bahkan Louis Saha serta Brad Friedel,” serunya lagi.

“Kami punya pemain-pemain kelas dunia, berpengalaman dan mereka sudah banyak berjasa bagi tim ini. Sekarang, segalanya bergantung pada kemauan kami,” tuntas Walker.

Setim Lawan Inter, Okto & Ellie Saling Puji

Winger Persiram Raja Ampat, Okto Maniani tak bisa menutupi kegembiraannya berada satu tim dengan idolanya, Ellie Aiboy di skuad Indonesia Selections.

Octovianus Maniani (Foto: Getty Images)


Indonesia Selection akan menghadapi Inter Milan pada Sabtu (26/5/2012) di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan dalam rangkaian tur klub raksasa Serie A itu ke Indonesia sejak mereka tiba di Jakarta 23 Mei lalu. Okto berharap kerjasamanya dengan Ellie dapat maksimal.

"Bersyukur bisa main bersama pemain idola saya, Ellie Aiboy. Saya bangga bisa bermain dengan senior saya kembali," tutur Okto kepada wartawan usai menjalani latihan bersama skuad Indonesia Selection di GBK.

"Kita bisa lihat dia (Ellie). Dengan umurnya segitu, permainan dia tetap stabil. Saya terus belajar dari dia," puji pemain yang masuk dalam Timnas U-23 SEA Games 2011 November lalu.

Sementara itu, Ellie sendiri juga tak kalah dalam memberikan pujian kepada juniornya tersebut. Menurut Ellie, Okto bisa banyak membantu tim dengan kecepatannya.

"Secara pribadi saya siap bermain dengan siapa saja. Apalagi Okto, dengan pengalaman internasional yang cukup banyak, saya berharap dia bisa memberikan yang terbaik. Dia memiliki kecepatan, individu bagus," beber Ellie.

"Yang penting, jangan terlalu percaya diri atau jangan juga grogi melawan tim kuat seperti Inter," tutup pemain Semen Padang ini.

Jagal Singa Basque, Barca Sabet Piala Raja

Gagal di La Liga dan Liga Champions, membuat Barcelona ogah puasa gelar. Copa del Rey pun ditabalkannya usai menghajar tim asal Basque – Athletic Bilbao di partai puncak dengan skor mutlak 3-0, Sabtu dini hari (26/5/2012).

Selebrasi para jugador Barcelona usai meraih Copa del Rey (Foto: Getty Images)


Jalannya paruh pertama, Barca sudah menampilkan tempo cepat sejak menit pertama. Bahkan, Barca mampu memecah kebuntuan berkat gol cepat Pedro Rodríguez di menit ketiga. Xavi Hernández memprakarsai kemelut yang berawal dari sepak pojoknya. Situasi itu dimanfaatkan Pedro untuk memecah kebuntuan. Barca pun unggul 1-0 atas Bilbao

Mega bintang Barca, Lionel Messi yang acap menjadi ancaman laten tim lawan, menggandakan keunggulan Barca di menit ke-19. Akselerasinya yang tak terbendung barisan bek Bilbao, mengubah papan skor di Estadio Vicente Calderón menjadi 2-0.

Serangan dalam tempo cepat, tak serta-merta terhenti begitu saja dengan keunggulan 2-0. Los Leones kembali harus merasakan gawangnya tergetar di menit ke-25. Lagi-lagi Pedro yang menjadi aktornya. Setelah disediakan umpan pendek dari Xavi, Pedro meluncurkan bola mendatar yang tak mampu dijangkau Iraizoz. Bilbao kian tertinggal, 0-3 dari Barca.

Dua menit berselang dari gol ketiga Blaugrana, Bilbao baru bisa mengancam lini belakang raksasa Katalan. Di menit ke-27, Markel Susaeta melayangkan sepakan keras meski tak mendapat ruang tembak yang luas.

Sayang, bola hasil tendangannya masih mampu dihalau José Pinto. Pinto yang tampil menggantikan Víctor Valdés, kembali melakukan penyelamatan gemilang di menit ke-45 kala menghadang peluang Iker Muniain. Hingga árbitro (wasit) David Fernandez Borbalan meniup peluit tanda turun minum, Bilbao belum mampu memperkecil kedudukan.

Bilbao yang mencoba bangkit di interval kedua, memasukkan dua pemain pengganti. Entrenador Marcelo Bielsa ingin anak-anak asuhnya lebih berani menyerang. Tak lama setelah babak kedua dimulai, Bilbao yang merebut inisiatif serangan, mendulang peluang perdana di menit ke-51.

Nahas, peluang emas Ibai Gómez harus terbuang percuma. Menadah umpan terukur dari Ander Herrera yang baru masuk menggantikan Óscar De Marcos , Gómez yang tinggal berhadapan dengan Pinto, gagal mengarahkan bola lob-nya ke target yang tepat.

Laga yang lantas berjalan alot, sempat dientaskan teror Messi ke gawang portero Bilbao, Iraizoz di menit ke-71. Tusukan Messi yang menjamah kotak penalti Bilbao, hampir kembali berbuah gol. Tetapi, Iraizoz tak menyerah begitu saja. Hadangan dengan kakinya, masih mampu menjangkau sontekan peraih El Pichichi tersebut.

Singa Basque belum pasrah soal hasil. Memasuki menit ke-75, sebuah crossing Gómez nyaris berbuah gol andai konversi yang dilakukan Jon Aurtenetxe dengan tandukannya, tak melebar tipis di kanan tiang gawang Pinto.

15 menit ke depan setelah peluang terakhir Bilbao, papan skor bergeming dan tetap menyuguhkan angka mutlak, 3-0 bagi kemenangan Barcelona saat paruh kedua berakhir. Alhasil, trofi paripurna tanah Iberia musim ini, jatuh ke tangan raksasa Katalan, Barcelona

Dengan diraihnya Piala Raja, Azulgrana setidaknya mendapuk pengobat luka usai gagal mempertahankan titel La Liga dan Champions League. Kemenangan ini juga sebagai perpisahan yang ideal bagi kepergian Entrenador Josep ‘Pep’ Guardiola, yang memutuskan tak lagi menukangi Barca, musim depan.

Susunan Pemain:
Athletic Bilbao: Gorka Iraizoz, Andoni Iraola, Fernando Amorebieta, Jon Aurtenetxe, Borja Ekiza, Javi Martínez, Markel Susaeta/Iñigo Pérez (46’), Fernando Llorente/Gaizka Toquero (73’), Iker Muniain, Óscar De Marcos/Ander Herrera (46’), Ibai Gómez

Barcelona: José Pinto, Adriano Correia, Gerard Piqué, Martín Montoya, Javier Mascherano, Andrés Iniesta, Xavi Hernández/Francesc Fàbregas (81’), Sergio Busquets, Lionel Messi, Alexis Sánchez/Seydou Keita (71’), Pedro Rodríguez/Thiago Alcântara (87’).

Milan Izinkan Thiago Ke Olimpiade

Setelah sempat menyatakan keinginannya membela Brasil di Olimpiade London 2012, gayung pun bersambut dari klub yang menaunginya. AC Milan memberi lampu hijau untuknya bergabung ke skuad Brasil.

Thiago Emiliano da Silva (kiri) (Foto: Getty Images)


Dari mulut Thiago sendiri-lah konfirmasi izin dari Rossoneri didapat para awak media. Thiago yang memang sudah membicarakan keinginannya kepada sang bos besar, Silvio Berlusconi, bisa berlega hati bahwasannya pihak klub takkan menjadi pengganjal Thiago ke skuad Seleção.

“Selama ini tak ada masalah dari Milan tentang partisipasi saya di skuad Olimpiade. Saya memang sudah mengatakan hasrat saya ini kepada Berlusconi dengan baik-baik,” papar Thiago.

Tapi memang Thiago bukannya tanpa catatan. Sebelumnya juga Milan sempat mengkhawatirkan akan pendeknya masa rehat Thiago, setelah menjalani musim yang melelahkan bersama Milan.

“Masalah yang ada hanya nasihat dari Milan. Mereka sedikit cemas karena dengan begini, waktu istirahat dan liburan saya dikhawatirkan tak cukup, tapi saya akan memikirkan solusinya,” tuntas defensor yang tengah diincar Barcelona tersebut.

FIFA: Pengadil Sudah Harus Profesional

Masih peliknya persoalan wasit di segenap kompetisi yang dinaungi FIFA, menjadi perhatian penting saat otoritas sepakbola dunia itu menggelar kongres tahunan di Budapest, Hungaria.

Presiden FIFA, Joseph 'Sepp' Blatter (Foto: Getty Images)


Demi memperbaiki probematika di korps wasit ini, FIFA menginginkan adanya peningkatan kualitas dengan mendorong profesionalitas wasit. Caranya, dengan membentuk kursus-kursus perwasitan dan menciptakan struktur profesionalisme wasit yang kondusif.

“Memang, yang krusial bukan hanya masalah profesionalitas wasit, tapi juga sudah menjadi tugas kami untuk membentuk lingkungan yang tepat, agar struktur yang profesional bisa terwujud,” tutur Presiden FIFA, Sepp Blatter.

“Kita harus melindungi dan mendukung para wasit dan kita harus mempersiapkan mereka untuk itu,” pungkasnya.

RAP atau Refereeing Assistance Programme pun dicanangkan untuk terwujudnya perwasitan yang terbaik, lebih-lebih jelang Piala Dunia 2014 mendatang di Brasil. Nantinya, kursus-kursus wasit akan didirikan di seluruh dunia dan berlaku untuk wasit pria maupun wanita di semua level kompetisi.

FIFA: Pengadil Sudah Harus Profesional

Masih peliknya persoalan wasit di segenap kompetisi yang dinaungi FIFA, menjadi perhatian penting saat otoritas sepakbola dunia itu menggelar kongres tahunan di Budapest, Hungaria.

Presiden FIFA, Joseph 'Sepp' Blatter (Foto: Getty Images)


Demi memperbaiki probematika di korps wasit ini, FIFA menginginkan adanya peningkatan kualitas dengan mendorong profesionalitas wasit. Caranya, dengan membentuk kursus-kursus perwasitan dan menciptakan struktur profesionalisme wasit yang kondusif.

“Memang, yang krusial bukan hanya masalah profesionalitas wasit, tapi juga sudah menjadi tugas kami untuk membentuk lingkungan yang tepat, agar struktur yang profesional bisa terwujud,” tutur Presiden FIFA, Sepp Blatter.

“Kita harus melindungi dan mendukung para wasit dan kita harus mempersiapkan mereka untuk itu,” pungkasnya.

RAP atau Refereeing Assistance Programme pun dicanangkan untuk terwujudnya perwasitan yang terbaik, lebih-lebih jelang Piala Dunia 2014 mendatang di Brasil. Nantinya, kursus-kursus wasit akan didirikan di seluruh dunia dan berlaku untuk wasit pria maupun wanita di semua level kompetisi.

Jagal Singa Basque, Barca Sabet Piala Raja

Gagal di La Liga dan Liga Champions, membuat Barcelona ogah puasa gelar. Copa del Rey pun ditabalkannya usai menghajar tim asal Basque – Athletic Bilbao di partai puncak dengan skor mutlak 3-0, Sabtu dini hari (26/5/2012).

Selebrasi para jugador Barcelona usai meraih Copa del Rey (Foto: Getty Images)


Jalannya paruh pertama, Barca sudah menampilkan tempo cepat sejak menit pertama. Bahkan, Barca mampu memecah kebuntuan berkat gol cepat Pedro Rodríguez di menit ketiga. Xavi Hernández memprakarsai kemelut yang berawal dari sepak pojoknya. Situasi itu dimanfaatkan Pedro untuk memecah kebuntuan. Barca pun unggul 1-0 atas Bilbao

Mega bintang Barca, Lionel Messi yang acap menjadi ancaman laten tim lawan, menggandakan keunggulan Barca di menit ke-19. Akselerasinya yang tak terbendung barisan bek Bilbao, mengubah papan skor di Estadio Vicente Calderón menjadi 2-0.

Serangan dalam tempo cepat, tak serta-merta terhenti begitu saja dengan keunggulan 2-0. Los Leones kembali harus merasakan gawangnya tergetar di menit ke-25. Lagi-lagi Pedro yang menjadi aktornya. Setelah disediakan umpan pendek dari Xavi, Pedro meluncurkan bola mendatar yang tak mampu dijangkau Iraizoz. Bilbao kian tertinggal, 0-3 dari Barca.

Dua menit berselang dari gol ketiga Blaugrana, Bilbao baru bisa mengancam lini belakang raksasa Katalan. Di menit ke-27, Markel Susaeta melayangkan sepakan keras meski tak mendapat ruang tembak yang luas.

Sayang, bola hasil tendangannya masih mampu dihalau José Pinto. Pinto yang tampil menggantikan Víctor Valdés, kembali melakukan penyelamatan gemilang di menit ke-45 kala menghadang peluang Iker Muniain. Hingga árbitro (wasit) David Fernandez Borbalan meniup peluit tanda turun minum, Bilbao belum mampu memperkecil kedudukan.

Bilbao yang mencoba bangkit di interval kedua, memasukkan dua pemain pengganti. Entrenador Marcelo Bielsa ingin anak-anak asuhnya lebih berani menyerang. Tak lama setelah babak kedua dimulai, Bilbao yang merebut inisiatif serangan, mendulang peluang perdana di menit ke-51.

Nahas, peluang emas Ibai Gómez harus terbuang percuma. Menadah umpan terukur dari Ander Herrera yang baru masuk menggantikan Óscar De Marcos , Gómez yang tinggal berhadapan dengan Pinto, gagal mengarahkan bola lob-nya ke target yang tepat.

Laga yang lantas berjalan alot, sempat dientaskan teror Messi ke gawang portero Bilbao, Iraizoz di menit ke-71. Tusukan Messi yang menjamah kotak penalti Bilbao, hampir kembali berbuah gol. Tetapi, Iraizoz tak menyerah begitu saja. Hadangan dengan kakinya, masih mampu menjangkau sontekan peraih El Pichichi tersebut.

Singa Basque belum pasrah soal hasil. Memasuki menit ke-75, sebuah crossing Gómez nyaris berbuah gol andai konversi yang dilakukan Jon Aurtenetxe dengan tandukannya, tak melebar tipis di kanan tiang gawang Pinto.

15 menit ke depan setelah peluang terakhir Bilbao, papan skor bergeming dan tetap menyuguhkan angka mutlak, 3-0 bagi kemenangan Barcelona saat paruh kedua berakhir. Alhasil, trofi paripurna tanah Iberia musim ini, jatuh ke tangan raksasa Katalan, Barcelona

Dengan diraihnya Piala Raja, Azulgrana setidaknya mendapuk pengobat luka usai gagal mempertahankan titel La Liga dan Champions League. Kemenangan ini juga sebagai perpisahan yang ideal bagi kepergian Entrenador Josep ‘Pep’ Guardiola, yang memutuskan tak lagi menukangi Barca, musim depan.

Susunan Pemain:
Athletic Bilbao: Gorka Iraizoz, Andoni Iraola, Fernando Amorebieta, Jon Aurtenetxe, Borja Ekiza, Javi Martínez, Markel Susaeta/Iñigo Pérez (46’), Fernando Llorente/Gaizka Toquero (73’), Iker Muniain, Óscar De Marcos/Ander Herrera (46’), Ibai Gómez

Barcelona: José Pinto, Adriano Correia, Gerard Piqué, Martín Montoya, Javier Mascherano, Andrés Iniesta, Xavi Hernández/Francesc Fàbregas (81’), Sergio Busquets, Lionel Messi, Alexis Sánchez/Seydou Keita (71’), Pedro Rodríguez/Thiago Alcântara (87’).

Milan Izinkan Thiago Ke Olimpiade

Setelah sempat menyatakan keinginannya membela Brasil di Olimpiade London 2012, gayung pun bersambut dari klub yang menaunginya. AC Milan memberi lampu hijau untuknya bergabung ke skuad Brasil.

Thiago Emiliano da Silva (kiri) (Foto: Getty Images)


Dari mulut Thiago sendiri-lah konfirmasi izin dari Rossoneri didapat para awak media. Thiago yang memang sudah membicarakan keinginannya kepada sang bos besar, Silvio Berlusconi, bisa berlega hati bahwasannya pihak klub takkan menjadi pengganjal Thiago ke skuad Seleção.

“Selama ini tak ada masalah dari Milan tentang partisipasi saya di skuad Olimpiade. Saya memang sudah mengatakan hasrat saya ini kepada Berlusconi dengan baik-baik,” papar Thiago.

Tapi memang Thiago bukannya tanpa catatan. Sebelumnya juga Milan sempat mengkhawatirkan akan pendeknya masa rehat Thiago, setelah menjalani musim yang melelahkan bersama Milan.

“Masalah yang ada hanya nasihat dari Milan. Mereka sedikit cemas karena dengan begini, waktu istirahat dan liburan saya dikhawatirkan tak cukup, tapi saya akan memikirkan solusinya,” tuntas defensor yang tengah diincar Barcelona tersebut.

Euro 2012 : Casillas: Musuh Terbesar Adalah Diri Sendiri

Tanpa mengurangi rasa hormat kepada 15 kontestan Euro lainnya, Iker Casillas menganggap lawan terbesar Spanyol adalah diri sendiri. Jika segalanya mampu diatasi dengan usaha, semangat dan attitude yang tepat, bukan tak mungkin sejarah baru akan tercatat.

Iker Casillas Fernandez (Foto: Getty Images)


Ya, La Furia Roja akan menorehkan sejarah megah, sebagai tim pertama yang memenangkan trofi Euro dua kali berturut-turut, jikalau di Polandia dan Ukraina nanti, mereka mampu mempertahankan mahkota Eropanya.

Meski mengecap pengalaman sebagai jawara Eropa dan dunia, Casillas yang masih berlaku sebagai Capitán tim menganggap langkah mereka kali ini akan lebih berat. Pasalnya, Casillas sependapat dengan ungkapan, ‘mempertahankan lebih sulit dari pada merebut’.

“Lawan utama kami tentulah diri sendiri. Tapi kami mengandalkan usaha, gairah, semangat dan attitude untuk bisa memenangkannya lagi,” ujar Casillas.

“Kami memang punya pengalaman memenangkan Euro dan Piala Dunia dan itu menjadi keuntungan tersendiri bagi kami. Tapi tetap saja, mempertahankan gelar ini akan menjadi lebih sulit,” lanjut sang portero utama.

“Negara lain sudah tahu bagaimana permainan kami, mereka tak perlu mempelajari kami. Mereka akan menghadapi sang juara bertahan dan mereka tentu akan berusaha berada di puncak performa untuk menang atas kami,” sambung Casillas lagi.

Casillas juga punya opini sendiri seputar absennya dua pilar tim matador, Carles Puyol dan David Villa. Meski menyayangkan, tapi kiper berjuluk Sant Iker itu tak khawatir. Menurutnya, masih ada jugador Spanyol yang mumpuni mengambil posisi mereka di tim.

“Cederanya Puyi (Puyol) dan El Guaje (Villa), menjadi pukulan telak, tapi tim ini masih punya pemain yang mampu menutup posisi itu. Tapi bagaimanapun juga, kehilangan mereka menjadi perhatian penting kami, belakangan ini,” tuntasnya.